Februari, para remaja sangat menunggu bulan
ini di setiap tahunya, ya 14 Februari setiap tahunnya merupakan hari yang
ditunggu-tunggu oleh banyak remaja, baik di negeri ini maupun di berbagai
belahan bumi. Sebab hari itu banyak dipercaya orang sebagai hari untuk mengungkapkan
rasa kasih sayang mereka. Itulah hari valentine, sebuah hari di mana
orang-orang di barat sana menjadikannya sebagai fokus untuk mengungkapkan rasa
kasih sayang. Dan oraang indonesiapun meniru hal tersebut dari puluhan tahun
yang lalu. Karena kiblat orang indonesia jaman sekarang adlah budaya orang
barat. Dari memberikan bunga dan kue
sampai memberikan ucapan happy valentine day, bertukar bingkisan untuk
mengungkapkan rasa sayang mereka di hari itu bahkan kalangan remaja muslim
kelipun. Bukanya hari kasih sayang itu bukan hanya tanggal 14 februari saja? Bukanya
setiap hari kita bisa mengucapkan dan mengungkapkan?
Nah sekarang cari tahu yuk apa si itu valentine menurut
islam?
Perayaan Valentine’s Day adalah Bagian dari Syiar Agama
Nasrani
Valentine’s Day menurut literatur ilmiyah yang kita dapat
menunjukkan bahwa perayaan itu bagian dari simbol agama Nasrani. Bahkan kalau
mau dirunut ke belakang, sejarahnya berasal ari upacara ritual agama Romawi
kuno. Adalah Paus Gelasius I pada tahun 496 yang memasukkan upacara ritual
Romawi kuno ke dalam agama Nasrani, sehingga sejak itu secara resmi agama
Nasrani memiliki hari raya baru yang bernama Valentine’s Day. The Encyclopedia
Britania, vol. 12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai
berikut: “Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus
Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja
dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang
kebetulan mati pada 14 Februari .
Keterangan seperti ini bukan keterangan yang mengada-ada,
sebab rujukannya bersumber dari kalangan barat sendiri. Dan keterangan ini
menjelaskan kepada kita, bahwa perayaan hari valentine itu berasal dari ritual
agama Nasrani secara resmi. Dan sumber utamanya berasal dari ritual Romawi
kuno. Sementara di dalam tatanan aqidah Islam, seorang muslim diharamkan ikut
merayakan hari besar pemeluk agama lain, baik agama Nasrani ataupun agama
paganis dari Romawi kuno.
Katakanlah: Hai orang-orang non muslim. Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah.
Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak
pernah menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah. Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku.
Kalau dibanding dengan perayaan natal, sebenarnya nyaris
tidak ada bedanya. Natal dan Valentine sama-sama sebuah ritual agama milik umat
Kristiani. Sehingga seharusnya pihak MUI pun mengharamkan perayaan Valentine
ini sebagaimana haramnya pelaksanaan Natal bersama. Fatwa Majelis Ulama
Indonesia tentang haramnya umat Islam ikut menghadiri perayaan Natal masih
jelas dan tetap berlaku hingga kini. Maka seharusnya juga ada fatwa yang
mengharamkan perayaan valentine khusus buat umat Islam.
Mengingat bahwa masalah ini bukan semata-mata budaya,
melainkan terkait dengan masalah aqidah, di mana umat Islam diharamkan
merayakan ritual agama dan hari besar agama lain.
Terimakasih sudah membaca artikel tentang hari Valentine. Semoga
bermanfaat
0 Response to "LARANGAN HARI VALENTINE BUAT UMAT ISLAM"
Post a Comment