Jogjakarta,
Kota wisata yang identik dengan kejawenya. Selain kota wisata Jogja merupakan
kota pelajar, karena kebanyakan disana adalah para mahasisawa yang datang dari
berbagai penjuru kota di indonesia. Kota ini sangatlah nyaman dan indah,
apalagi untuk para pendatang dan kuliah disana mereka pasti tidak mau kembali
untuk kekota asalanya. Dari bangunan yang unik dan masih klasik sampai tempat
romantis para muda-mudi disana semua ada. Dari hal ghaib sampai pait kenyataan
hidup juga ada, semua tertera di sana.
Nah,
langsung saja. Saya adalah seorang pelajar lulusan dari Otomotif asal
Purbalingga Jawa Tengah dan masih culun untuk melakukan perjalanan jauh dan
untuk mendaftarkan diri masuk ke universitas. Tahun 2009 saya mendaftarkan diri
di sebuah Universitas di Jogja bersama teman saya, namanya Dani. Dia adalah teman
SMA saya, karena belum tau jalan jogjakarta, saya hanya mengikutinya dari
belakang (bonceng), setibanya disana, kami langsung tes untuk masuk di
Univrstas tersebut karena jadwal dan runangan tes sudah menunggu. Kamipun tes
dengan ruangan yang berbeda, Dani diruangan A saya di ruangan B. Tes dilakukan
selama 3 hari, sesudah tes itu kamu meluangkan waktu untuk jalan- jalan mengenal
suasana jogja yang ramai.
Haripun
berganti, kami bergegas untuk pulang ke daerah asal kami yaitu Purbalingga,
dengan fisik dan mata yang ngantuk kami pun mulai berjalan, mata yang ngantuk
dan panas mentari yang menyebabkan haus, kamipun berhenti disalah satu gubuk tempat minuman segar didaerah kebumen “
dan berhenti dulu, minum dan aus” kataku. “ok siap aku juga haus” pungkas dani.
Setelah memesan minuman, kami ditepuk dan kami di dekati oleh 2 orang pemuda
dengan dandanan yang necis. Mereka menawarkan hendphone E90, yang dulu harganya
selangit.
“Mas
ini saya punya hape, tolonglah dibayar, saya butuh uang untuk pulang, saya dikeluarkan
dari pekerjaan saya, saya mau pulang ke Magelang”. Katanya dengan wajah
memelas. Akupun sama Dani berdiskusi, dalam hati “ Kasian orang ini, hapenya
juga bagus, kita beli kita jual lagi” dalam hatiku. Setelah kami diskusi, Kami
meng Iyakan untuk membayar hape itu dengan car tukar tambah, hapeku Nokia
3250+Uang 250, dan hape dani SeErickson Jadul dan 100. Ya kamipun langsung
transaksi ditempat, sebelumnya kami telah mengecek hape tersebut, buat main
game dan foto. Setelah itu. Kami bergegas pergi karena takut berubah pikiran. Dengan
modal hape dan dompet kosong, niat kami akan menjual hape yang harganya
selangit. Kami berhenti di jalan Kebumen untuk mengecek Hape tersebut, aku
menyalakan hape dan tidak nyala, pikirku batrenya habis. Setlah itu kami ke
konter untuk meminjam charger untuk ngeces selam 15 menit dengan alasan beli
pulsa. Setelah dicas, hape tetap tidak menyala. Bingung, lalu kami inisiatif
untuk menanyakan kekonter,
“pak
hape saya kok mati kenapa yak, soalnya tadi jatuh.
“wah,
sayang banget hape maha kok bisa ga nyala, coba saya cek. Kata tukang konter. Setelah
ngecek, “ mas, ini hape replika, kamu beli dimana, ini ga ada mesinya. Katanya.
Kami berdua kaget, lalu mengecek hape tersebut. Ternyata benar kita dihipnotis
dan ditpu sama 2 orang yang tadi. Setelah itu kamipun bergegas pulang dengan
rasa jengkel dan uang yang tinggal 10ribu, jam 19.00 kami tiba di banyumas,setibanya
di Alun-alun Banyumas. Perut kami lapar dan kami hanya makan 1 nasi kucing. Dan
sisa uangnya aku guanakan untuk membeli tetes mata seharga 3500, dan yang
sialnya lagi motor kami lampu utamnya mati. Dari Banyumas sampai Purbalingga
kami hanya menggunakan lampu retting.
Ini
ceritaku mana ceritamu....dan terimakasih sudah membaca ceritaku, semoga
menjadi pembelajaran agar lebih hati-hati hipnotis.
0 Response to "Hati-Hati Hipnotis"
Post a Comment