Purbalinga, adalah salah satu kota kecil di karsidenan
Banyumas, Jawa Tengah. Kota ini sanagatlah indah dan permai, sejuk, nyaman, dan
damai.... Purbalingga juga sudah melahirkan artis ibukota, Indro Warkop. Dia
adalah salah satu artis legendaris yang lahir dari Purbalingga, yang kedua saya,
saya adalah calon artis (heehhe, aminin saja). Nah, dari pada muter muter gak
jelas nih. Langsung aja yuk bahas tentang apa saja si kuliner di kota ini? Banyak
sekali kuliner di kota ini yang sangat enak dan wajib dicicipi. Tapi saya akan membahas salah satu kuliner yang
kondang di Purbalingga. Gule Melung, Apa si Gule Melung Itu? Terus apa si
istimewanya dibanding kuliner yang lain? Sebenarnya susah si menjelaskan
enaknya makanan ini, soalnya enak banget, bahasa gaulnya (ENAK BEEEDDD). Maaf yah
saya suka becanda, soalnya kalau ga becanda saya gampang stres, mual,
kadas,kudis, kurap, Hehe. Dari pada basa basi ga karuhan nih ngomong gak jelas
dan nglantur. Yuk langsung aja cekidot......
Gule Melung, Gule berasal dari bahasa Gulai, kenapa jadi
gule? Pasti tanya kan? Nah certianya seperti ini, lidah orang jawa adalah lidah
yang susah mengucapkan kata yang pas dan hampir semaunya sendiri untuk
mengucap, contohnya : Motor, jadi Montor, Gulai jadi Gule. Nah kata Melung di
ambil dari nama dusun desa itu sendiri. Hampir semua masyarakat Purbalingga
sudah tidak asing mendengar makanan yang lezat ini. Iya makan yang terbuat dari
daging kambing ini sangat enak karena dibuat dengan racikan bumbu kombinasi
dari pemiliknya ( Ibu Maryati). Gule melung digemari masyarakat sejak 1989. Awalnya
selama puluhan tahun gulai melung hanyalah masakan tradisiona Kejobong hanya
pada hari Selasa dan Sabtu. Yang mengenalkan adalah Moradji yang juga kerabat
Maryati, “ Wa’ne kulo niku dodolan teng pasar, nngih pelanggane pedagang kalih
ibu ibu teng pasar”. Kata Maryati.
Pelanggan yang ketagihan lantas meminta maryati membuka
warung. Harapanya, pelanggan tidak lagi hanya membeli gulai di pasar yang buka pukul
06.00 – 12-00. Akhirnya sejak 2007, Maryati membuka warung gule Melung. Rumah di
tepi jalur alternatif Purbalingga-Banjarnegara ini dirombak menjadi Warung
sederhana. Penggermar gulai Melung meluas. Pelanggan yang datang bukan hanya
pelanggan lama tapi juga pejabat. Bahkan sekarang banyak dari setasiun TV
meliput cara pembuatan dan merasakan rasa Gule Melung ini. Yang khas dari
kuliner ini adalah bumbu dan cara penyajiannya. Bahan bakunya sih sama, yakni
daging kambing. Tidak seperti bumbu pada masakan gulai umumnya, bumbu Gulai
Melung menggunakan kecombrang (etlingera elatior) yang salah satu fungsinya
sebagai pengurang prengus atau bau amis daging kambing. Dicampur dengan bawang,
serai, dan daun salam, kuah Gulai Melung terasa sungguh gurih di mulut
sekaligus beraroma harum yang membangkitkan selera. Gulai Melung disajikan
secara terpisah antara daging dan kuahnya. Dalam satu paket penyajian, hidangan
Gulai Melung terdiri dari daging, kuah, ketupat, kecap, dan irisan cabe.
Pengunjung juga bisa memesan balungan (tulang), kikil (kaki), dan kepala
kambing sebagai pelengkap sajian. Pemilik warung juga menyediakan nasi sebagai
alternatif untuk pelanggan yang tidak terbiasa makan ketupat....Rute menuju
lokasi ....Untuk menuju ke lokasi Warung Gulai Melung yang buka dari jam 10
pagi hingga jam 5 sore itu, kita bisa menggunakan tiga rute berbeda.
Rute Pertama, para pecinta kuliner dari arah Purwokerto,
Pemalang, dan Kota Purbalingga, bisa melalui jalan raya Purbalingga - Kalikajar
- Pengadegan - Pasar Paing - Dusun Melung. Dari perempatan Pasar Paing belok ke
kanan (ke arah Kecamatan Kejobong/arah selatan) kira-kira sejauh 5 kilometer.
Jarak tempuh dari Kota Purbalingga kurang lebih 20 kilometer.
Rute Kedua, dari arah Banjarnegara, Semarang, dan Pekalongan,
silakan menempuh rute Kota Banjarnegara - Waduk Mrica - Badamita - Kejobong -
Dusun Melung. Dari pertigaan Pasar Kejobong jaraknya kurang lebih 3 kilometer
ke arah utara (arah Pasar Paing/Pengadegan/Rembang).
Rute Ketiga, dari arah Banyumas, Cilacap, Yogyakarta, dan
Kebumen, saya anjurkan melewati rute Klampok – Bukateja – Ketawis – Kejobong –
Dusun Melung.
Terimakasih sudah membaca artikel tentang gulai melung,
semoga bermanfaat
0 Response to "Gule Melung"
Post a Comment