PACARAN ANAK ERA 90an

Umur berapa sekarang? Apakah anda masih pacaran? Atau sudah mempunyai momongan? Seharusnya anda sudah mempunyai anak, kenapa saya bilang seperti ini, karena orang yang membaca artikel ini ialah orang yang masa indahnya di tahun 90an, benar kan? Waktu tidak bisa kembali seperti yang lalu, sedikit kata-kata dari pepatah..(sok tau nih saya) Berbahagialah kalian yang lahir dan pernah pacaran di era 90-an. Generasi 90-an bisa disebut sebagai generasi terakhir yang bisa merasakan suasana romantisnya memadu kasih. Perkataan “aku cinta kamu” tidak terlalu banyak di umbar di era ini, justru dari titip salam lewat temanlah untuk memulai hubungan percintaan. Kode rasa ketertarikan ini terasa lebih romantis jika dibandingkan mendapatkan sapaan melalui media sosial. Dan gaya pacaran di era 90’an lebih romantis dibandingkan di era 2000an.
1. Kirim-kiriman surat cinta jadi media komunikasi romantis.

Perasaan rindu dan cinta yang begitu besar kepada kekasih dicurahkan melalui secarik kertas. Ungkapan kasih yang ditulis dengan tangan di atas kertas ini lebih romantis jika dibandingkan melalui pesan chatting seperti BBM.
Perasaan emosional kita tersusun begitu indah melalui kata-kata yang syahdu dan bermetafora sehingga lebih mengena di hati pasangan. Tak heran jika anak-anak yang pernah pacaran di 90-an lebih kreatif dalam menyusun sebuah kata-kata romantis. Belum adanya telepon dan sms yang berperan dalam komunikasi ini, isi surat cenderung berawal dengan kata-kata “ to do point aja ya” dan awal kalimat adalah “ hai apa kabar, semoga kamu baik-baik saja” isi surat cenderung menanyakan kabar dan minta janjian disuatu tempat tanpat dengan 2 orang saja, nah di ahir kalimat ada tulisan “ 4x4 = 16. Sempat ga sempat harus di balas.
2. Kalau mau pacaran harus janjian dulu lewat memo cinta yang diselipkan di buku atau titip salam kepada teman untuk menyampaikan.


Di era itu untuk sekadar janjian ketemuan saja agak sedikit susah karena belum ada aplikasi chatting yang berbasis android seperti sekarang ini. Terkadang perlu meninggalkan memo cinta di halaman buku yang dipinjamnya dari sang kekasih dan terkadang kita harus menyuruh teman untuk menyampaikan tulisan tersebut atau melalui salam,ketika menyampaikan pesan kepada teman pasti ada kata-kata ‘‘ciiiiiiiiiiieeeee pacaran ni ye”. Kalau tidak seperti itu , ada waktu ketemu si doi pas pulang sekolah dan menyerahkan surat dengan malu-malu dan langsung pergi. Jam dan waktu terselip didalamnya, dan anak generasi ini lebih tepat waktu dibanding dengan sekarang. Dan rata-rata waktu bertemu jatuh pada malam minggu.
3. Anak generasi 90-an selalu menyimpan surat dari kekasihnya.

Di jaman sekarang harus chat BBM setiap harinya, ini akan menjadi kebosanan tersendiri untuk pasangan yang mudah bosan, kenapa? Kata kata romantis di jaman sekarang hanyalah copypaste dari berbagai artilkel di internet, kalau jaman dahulu, surat menyurat adalah hal yang paling romantis, walaupun dengan kata-kata sederhana tetapi memiliki nilai original tersendiri. Tak heran, anak jaman 90an menyimpan surat dari kekasih untuk mengungkapkan rasa kangen kepada seseorang, mereka selalu membaca surat tersebut disaat rindu menggebu gebu. Mereka terkadang membaca berulang ulang surat yang diberikan oleh kekasihnya di kamar ketika mau tidur.
4. Si dia sering menyimpan foto sang kekasih di buku tulis dan buku memo.

Di era 90-an, para pemuda dan pemmudi yang sedang di mabuk asmara sering menyimpan foto kekasihnya ke dalam buku atau buku memo. Kenapa disimpan di sana? karena jaman itu handphone belum begitu populer seperti sekarang ini. Terkadang harus meminta teman untuk mendapatkan foto dari ekasih, maklum di jaman dulu belum ada keEksisan dan belum ada hape kamera, dan kamera hanya orang yang berduit yang punya. Berbeda halnya para abg 2000-an, foto mesra bersama kekasih menjadi wallpaper wajib di handphone. Jadi dapat dipastikan hampir setiap waktu melihat foto sang kekasih.
5. Ciuman jadi lebih berkesan dan takut untuk mengulang

Pada era 90-an, memegang tangan kekasih adalah suatu hal yang membuat hati berdebar-debar, apalagi kalau sampai melakukan ciuman, bisa tidak tidur 48 jam. ciuman menjadi hal yang begitu berkesan karena menunggu waktu yang tepat, terkadang mereka merasa takut dan malu-malu untuk melakukanya lagi. Ketika sudah resmi berpacaran tidak lantas boleh mencium sang kekasih. Ciuman bisa terjadi jika diantara kedua pihak sudah merasa nyaman dan mendapatkan restu dari orang tua masing-masing untuk jenjang selanjutnya. Gaya pacaran yang seperti ini justru membuat ciuman menjadi lebih berkesan untuk dikenang.
Berbeda dengan gaya pacaran abg sekarang, mereka lebih banyak dorongan nafsu. Dan meniru film-film luar negeri yang tidak mendidik sama sekali. Awalnya sih bergandengan tangan, ciuman lalu lanjut main dibawah perut. Mereka melakukan seperti itu karena adanya inspirasi dari film Biru yang dapat di akses setiap saat. Ini menjadikan generasi muda hancur dan tidak ada lagi rasa deg-degan ketika berpacaran..
6. Anak-anak generasi 90-an lebih berwibawa karena berani memutuskan pacarnya secara tatap muka.

Gaya pacaran anak sekarang kalau ingin memutuskan sang pacar cukup lewat sms atau aplikasi chating di handphone-nya. Cara ini sebenarnya kurang sopan dan tidak menghormati sang kekasih yang pernah ada di hatinya. Apalagi efeknya bisa membuat sang mantan sesak di dada karena sangat menyakiti hatinya.
Cara seperti itu tidak berlaku bagi yang pernah putus-nyambung di era 90-an. Sekali lagi karena keterbatasan komunikasi seperti hadirnya handphone justru membuat mereka berani memutuskan pacarnya secara tatap muka. Ya walaupun pada akhirnya sama-sama menyakiti hati sang mantan tapi cara yang ditempuh lebih manusiawi.
Gimana menurut kalian? Pacaran era 90-an lebih romantis untuk dikenang kan daripada 2000-an. Kalau perlu terapkan beberapa gaya pacaran diatas dengan tetap menyesuaikan keadaan sekarang.


0 Response to "PACARAN ANAK ERA 90an"

Post a Comment